Kamis, 28 April 2016

Terapi Stem Cell Untuk Diabetes Melitus

    Dewasa ini banyak sekali dijumpai para penderita penyakit yang disebabkan oleh factor keturunan, salah satu contohnya adalah diabetes melitus atau secara awam disebut dengan kencing manis. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit dimana penyebab timbulnya adalah ketidakmampuan pancreas dalam memproduksi insulin sehingga terjadi penimbunan gula didalam darah.

Penyakit ini dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Namun pada dasarnya, jika seseorang lahir dari keluarga yang mengidap diabetes, tidak serta merta seseorang tersebut langsung tervonis penyakit ini. Faktor gaya hidup juga berperan didalamnya, seperti kurangnya pengaturan kadar gula dalam pola makan dan kurangnya berolahraga untuk mengurangi kadar gula tersebut merupakan pemicu terberatnya.
Penyakit diabetes melitus memiliki dua tipe, yaitu tipe diabetes mellitus tipe I (insulin dependent diabetes mellitus, IDDM) dan diabetes tipe II (non-insulin dependent diabetes mellitus, NIDDM). Namun yang paling banyak diderita oleh kebanyakkan orang adalah diabetes tipe I atau IDDM. Dalam mekanisme timbulnya diabetes tipe I ini, sel β pada pancreas calon penderita diserang oleh sel – sel imun calon penderita itu sendiri dikarenakan si calon penderita memiliki kelainan autoimun sehingga terjadi defisiensi insulin. Untuk memperbaiki keberadaan sel β telah rusak ini, ada beberapa terapi yang dapat diberikan kepada penderitanya. Seperti pemberian injeksi insulin secara rutin, namun terapi ini belum bisa memberikan kesembuhan secara keselurahan dan hanya bersifat sementara. Pilihan lain dari terapi injeksi insulin adalah terapi transplantasi organ, adapun kendala dari terapi ini adalah terbatasnya organ donor yang tersedia dan reaksi rejeksi yang kemungkinan terjadi pada penderita pasca dilakukannya proses tranplantasi menjadi salah satu resiko yang tak terhindarkan. 

                 Kini penelitian mengenai terapi perbaikan sel β pancreas penghasil insulin pun mengalami perkembangan. Yaitu mulai diterapkannya system terapi yang menggunakan stem cell berupa tranplantasi sel stem cell. Stem cell adalah sel – sel baru yang berkembang di dalam tubuh dan dapat memperbaiki jaringan ataupun sel yang rusak. Terapi stem cell pertama kali ditemukan di Jepang yang diujikan pada tikus putih. Di Indonesia, terapi stem cell ini sudah mulai diterapkan di beberapa daerah. Meskipun belum secara signifikan, namun terapi ini sudah mulai terlihat menjanjikan di masa depan. Terapi stem cell sendiri akan diganyang menjadi salah satu solusi berbagai masalah kesehatan di Indonesia.    

            
Terapi transplantasi sel dengan menggunakan stem cell ini membawa angin segar kepada penderita penyakit diabetes mellitus karena tingkat kesembuhan permanen yang diberikan kepada penderita IDDM. Keunggulan proliferasi serta pluripotensi stem cell yang tinggi dapat mempercepat proses perbaikan sel β pancreas yang tidak dapat ditandingi oleh jenis sel lain. Jenis stem cell yang digunakan dalam terapi ini adalah stem cell dewasa yang telah terbukti memiliki potensi dalam upaya regenerasi sel β pancreas yang menghasilkan insulin. Stem cell dewasa tersebut antara lain stem cell yang terdapat dalam populasi sel ductus pancreaticus, stem cell yang terdapat dalam populasi sel yang mengekspresikan protein nestin, sel oval dalam organ hati (hepatic organ cell), dan jenis stem cell dewasa lainnya.
            Dalam prosedurnya, stem cell  yang hendak digunakan dalam proses regenerasi dikultur dahulu hingga mencapai jumlah yang cukup. Selanjutnya stem cell tersebut dideferensiasikan menjadi sel β pancreas dengan dua tahap. Tahap I berarti tahap perubahan stem cell menjadi sel penyusun pulau Langerhans, tahap ini dinamakan dengan islet neogenesis yang membutuhkan waktu ±40 hari. Tahap II berarti perubahan sel islet menjadi sel β pancreas, dinamakan dengan β-cell neogenesis, dan membutuhkan waktu ±4 hari.

            Terapi tranplantasi stem cell ini masih dan akan terus mengalami riset dalam pemanfaatannya agar tercapainya efesiensi dan konsistensi hasil terapi.





Referensi :


Halim, Danny, dkk. 2010. Stem Cell : Dasar Teori dan Aplikasi Klinis. Jakarta : Penerbit Erlangga  
Load disqus comments

0 komentar