Kamis, 16 Juni 2016

HEMOLISIS DARAH

Hemolisis didefinisikan sebagai rupturnya sel darah merah dengan diikuti pelepasan  hemoglobin dan konstituen seluler ke plasma atau ke cairan yang disekitarnya. Pelepasan hemoglobin menyebabkan serum atau plasma berubah warna menjadi berwarna merah pucat menyerupai warna sel darah merah. Hemolisis dapat terjadi pada intravaskular dan ekstravaskular.
Pada intravaskular hemolisis jarang terjadi, jika pun terjadi hemolisis biasanya merupakan hasil dari reaksi transfusi atau anemia hemolitik. Pada ekstravaskular hemolisis umum terjadi dan dapat diakibatkan dari proses eksternal, biasanya berupa proses vena punksi untuk pembuatan spesimen tertentu. Hemolisis ekstravaskular dapat terjadi diakibatkan oleh manipulasi mekanik seperti proses dialisis pada panderita gagal ginjal dan dapat juga diakibatkan dari pengolahan spesimen yang tidak baik seperti pengadukan yang terlalu kuat .
Hemolisis dapat memberikan beberapa efek khusunya dari segi pengujian darah secara kimia. Seperti terjadinya kesalahan analisa akibat meningkatnya kebocoran konstituen sel darah merah (seperti laktat dehidrogenase dan kalium), atau dapat menyebabkan gangguan pada metode uji (misalnya pengujian metode Spektrofotometer). Jumlah gangguan bergantung pada tingkat hemolisis dan metode penelitian tertentu yang digunakan. Hemolisis menjadi penyebab umum penolakan spesimen di laboratorium dikarenakan hasilnya yang menjadi tidak valid.  






Load disqus comments

0 komentar