Asam
urat adalah merupakan senyawa nitrogen dari hasil akhir proses metabolisme
purin baik dari diet ataupun dari asam nukleat endogen (DNA). Sebagian besar
asam urat diekskresikan melalui ginjal dan sedikit yang melalui saluran cerna.
Jika kadar asam urat pada darah meningkat maka disebut dengan Hiperurisemia.
Berapa kadar normal
asam urat?
§ Pada
pria : 3.5 – 7.0 mg
§ Pada
wanita : 3.0 – 6.0 mg
Apa itu Hiperurisemia?
Adalah
suatu keadaan dimana kadar asam urat yang larut dalam darah tinggi. Hal ini
dapat terjadi akibat overproduksi asam urat atau ekskresi (pengeluaran) asam
urat yang berkurang atau menurun seperti pada penderita gagal ginjal.
Hiperurisemia juga dapat disebabkan akibat kelainan konsentrasi zat dalam serum
yang cukup sering ditemukan. Produksi asam urat yang berlebihan juga dapat
ditemukaan pada penderita keganasan, terjadi turnover purin dan DNA yang sangat
tinggi. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh hal lain seperti:
· Konsumsi
alkohol
· Leukimia
· Karsinoma
metastatik
· Multiple
myeloma
· Diabetes
mellitus
· Hiperlipoproteinemia
· Stress
· Keracunan
timbal
· Dehidrasi
akibat pemakaian diuretik.
Faktor resiko
penderita hiperurisemia adalah sebagai berikut:
· Usia
· Jenis
kelamin
· Pengonsumsian
alkohol
· Hipertensi
· Gangguan
fungsi ginjal
· Penyakit-penyakit
metabolik
· Pola
diet
· Penggunaan
obat-obatan diuretik dan Aspirin dosis rendah
Bagaimana
manifestasi dari Hiperurisemia?
Berikut beberapa
mannifestasi dari Hiperurisemia:
a. Silent Tissue Deposotion, terjadi akibat hiperurisemia pada cairan ekstraselular
sehingga terbentuk kristal urat monosodium. Dapat terjadi pada sendi atau
jaringan yang lunak.
b. Pembentukan
Kristal Urat Monosodium dipengaruhi
oleh:
·
Turunnya kelarutan asam urat
·
Suhu
·
pH rendah
·
Gangguan pada sendi dan jaringan ikat
·
Trauma
·
Supersaturasi
·
Kurangnya pergerakkan pada sendi
c. Gout,
merupakan proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada
jaringan sendi atau sekitar. Gout ditandai dengan gejala sebagai berikut:
·
Kadar asam urat serum yang meningkat
·
Serangan-serangan yang berkali-kali dari
arthritis akut yang khas, disertai dengan adanya kristal urat (monosodium) di dalam
lekosit dari cairan sinovia.
·
Tophi (endapan asam urat), terutama di dalam
dan disekitar sendi dari ekstremitas.
·
Kelainan ginjal mengenai jaringan interstitial
dan di sekitar sendi dari ekstremitas.
·
Nefrolithiasis asam urat
Bagaimana
gejala klinik Hiperurisemia?
Terbagi dalam 4 stadium
yaitu:
·
Stadium
I :
Tidak ada gejala yang jelas. Keluhan umum, sukar berkonsentrasi pada pemeriksaan
darah ternyata asam urat tinggi.
·
Stadium
II :
Serangan-serangan arthritis gout yang khas, arthritis yang akut dan hebat, 90%
lokalisasi di jari empu (podagra), tetapi semua persendian dapat diserang,
kadang-kadang lebih dari satu sendi yang diserang (migratory polyarthritis).
Sendi tersebut menjadi bengkak dalam beberapa jam, menjadi panas, merah, sangat
nyeri. Kemudian pembengkakan ini biasanya menjalar ke sekitar sendi dan lebih
menyolok daripada artritis yang lain. Kadang-kadang terjadi efusi di sendi-sendi
besar. Tanpa terapi keluhan dapat berkurang sendiri setelah 4 sampai 10 hari. Pembengkakan
dan nyeri berkurang, dan kulit mengupas sampai normal kembali.
·
Stadium
III : Pada stadium ini di antara serangan-serangan
artritis akut, hanya terdapat waktu yang pendek, yang disebut fase interkritis.
·
Stadium
IV :
Pada stadium ini penderita terus menderita artritis yang kronis dan tophi
sekitar sendi, juga pada tulang rawan dari telinga. Akhirnya sendi-sendidapat
rusak, mengalami destruksi yang dapat
menyebabkan
cacat sendi.
Diagnosis
dan diagnosis banding Hiperurisemia
Diagnosis pasti dari artritis gout ditentukan hanya
dengan membuktikan adanya kristal asam urat dalam cairan sinovia/bursa atau
tophus. Diagnosis pasti tidak dapat dibuat atas dasar kriteria klinik tanpa
membuktikan adanya kristal urat. Bila tak ada cairan, sinovia/bursa atau
tophus
sebagai bahan untuk diperiksa, maka diagnosis yang dibuat, adalah sementara dan
dasar-dasar
kriteria klinik ialah:
·
Serangan-serangan yang khas dari arthritis
yang hebat dan periodik dengan kesembuhan yang nyata diantara serangan.
·
Podagra
·
Tophi
·
Hiperurekemia
·
Hasil yang baik dengan pengobatan colchicin.
Pada diagnosis banding, serangan akut sering sukar
dibedakan dengan serangan akut pada: demam rematik, artritis rematoid, artritis
karena sepsis, artritis traumatika. Arthritis kronis pada penyakit pirai dapat menyerupai
arthritis rematoid, maka pada penderita pria usia di atas 50 tahun dengan arthritis
rematoid, asam urat serum perlu diperiksa.
Terapi
Hiperurisemia
Pengobatan bukan semata-mata ditujukan untuk
menurunkan asam urat serum, tetapi juga untuk keluhan dan gejala-gejala. Untuk
artritis yang akut dan sangat nyeri:
·
Istirahat
·
Colchicin
§ Dosis
:
ü 0,5
mg/jam sampai serangan hilang atau sampai ada gejala-gejala intoksikasi
colchicin,yaitu: diare, muntah-muntah dan lain-lain gejala traktus digestivus
ü Dosis
maksimal: 7 mg
ü Dosis
pemeliharaan: 0,5-1 mg/hari
·
Phenilbutason/Oxyphenbutason:
§ Antiinflamasi/analgetik.
§ Urikosurik.
§ Khasiat
cepat.
§ Komplikasi:
pemakaian jangka waktu pendek tidak banyak.
§ Dosis:
3-4 x 100 mg/hari
§ Dosis
pemeliharaan: 2 x 100 mg.
·
Indometasin
§ Juga
efektif, khasiat cepat.
§ Dosis:
3-4 x 50 mg/hari untuk 4-5 hari.
·
Prednison
§ Indikasi:
bila obat-obatan non steroid antiinflamasi gagal.
§ Dosis:
permulaan 60 mg/hari, diturunkan berangsur-angsur sampai dengan dosis
pemeliharaan 5-10 mg/hari.
Pada fase interkritis (bebas serangan artritis)
harus dihindari faktor-faktor pencetus provokasi:
·
Diet: rendah purin, rendah lemak, rendah
protein, tinggi karbohidrat, pantang alkohol, hindari infeksi, trauma dan operasi.
Banyak minum; diuresis 2 liter/hari memperbesar eksresi asam urat
·
Mengurangi serangan Bila serangan 2-3
kali/tahun, dapat diberi profilaksin colchicin 1/2 – 1 mg/hari
·
Bila penderita termasuk kelompok produksi
asam urat berlebihan (lebih dari 9 mg%) diberikan – allopurinol 1-3 x 100 mg/hari
untuk mengurangi produksi.
·
Bila pengeluaran asam urat kurang, diberikan
obat-obat urikosurik:
§ Probenecid:
2-3 x 250 mg/hari
§ Phenylbutason:
3 x 100 mg/hari
§ Salisilate:
5 gr/hari
0 komentar