Spektrofotometri adalah pengukuran
absorbsi energi cahaya oleh suatu molekul pada suatu panjang gelombang tertentu
untuk tujuan analisa kualitatif dan kuantitatif. Spektrofometri sinar tampak
mempunyai panjang gelombang 400 – 750 nm (Rohman, 2007).
Dalam analisis spektrofotometri
digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet
spektrum itu.
Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu.
Instrument ini digunakan adalah spektrofotometer, dan seperti tersirat dalam
nama ini, instrument ini sebenarnya terdiri dari dua instrument dalam satu
kotak sebuah spektrofotometer dan sebuah fotometer. Keuntungan utama metode
spektrofotometri adalah bahwa metode ini memberikan cara yang sederhana untuk
menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil (Bassett, dkk., 1994).
Menurut Rohman (2007), hal-hal yang
harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-Vis adalah:
1. Pembentukan molekul yang
dapat menyerap sinar UV-Vis
Hal ini perlu dilakukan jika
senyawa yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut. Cara yang
digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan
pereaksi tertentu.
2. Waktu operasional (operating
time)
Cara ini biasa digunakan untuk
pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk
mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan
mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan.
3. Pemilihan panjang
gelombang
Panjang gelombang yang digunakan
untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi
maksimal. Untuk memilih panjang gelombang yang maksimal, dilakukan dengan
membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu
larutan baku pada konsentrasi tertentu.
4. Pembuatan kurva baku
Kurva baku merupakan hubungan
antara absorbansi dengan konsentrasi. Bila hukum Lambert-Beer terpenuhi maka
kurva baku berupa garis lurus.
5. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
Absorban yang terbaca pada spektrofotometer
hendaknya antara 0,2 sampai 0,8 atau 15% sampai 70% jika dibaca sebagai
transmitans. Anjuran ini berdasarkan anggapan bahwa kesalahan dalam pembacaan T
adalah 0,005 atau 0,5% (kesalahan fotometrik).
0 komentar