Defenisi
Sariawan
atau stomatitis adalah radang pada rongga mulut (bibir dan lidah) yang
disebabkan oleh jamur candida albicans / moniliasis dan hygiene
(Kristiyanasari, 2010, hal 106).
Oral
trush adalah lapisan atau bercak-bercak putih kekuningan yang timbul di
lidah yang dikelilingi oleh daerah kemerahan (Rukiyah & Yulianti, 2010, hal
136).
Berdasarkan
lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering
terjadi pada bibir bagian dalam, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), gusi,
langit-langit dalam rongga mulut dan tenggorokan.
Etiologi
Oral Thrush
Banyak
hal yang mempengaruhi timbulnya sariawan ini namun hal yang mendasari adalah
adanya jamur. Oral trush merupakan penyakit yang diakibatkan dengan
adanya jamur pada mulut dan saluran kerongkongan. Jamur yang lebih dikenal
dengan sebutan Candida albicans. Jamur candida albican yang
bersifat saprofit sering dijumpai pada neonatus. Hal ini terjadi karena
sisa susu atau ASI tersebut bereaksi dengan unsur-unsur yang terkandung dalam
air liur (saliva) dan mikroorganisme yang terdapat pada rongga mulut
anak.
Selain itu oral
trush juga terjadi karena beberapa hal sebagai berikut :
a. Makanan/
minuman panas
Saat membuatkan makanan ataupun minuman bagi bayi terlebih
dahulu perhatikan suhunya masih panas atau sudah cukup hangat untuk diterima
oleh mulut bayi. Sebab mulut bayi belum sekuat mulut orang dewasa. Suhu susu
yang masih panas dapat membuat perlukaan pada mulut bayi yang masih lembut.
b. Traumatik
Mulut anak terluka oleh sesuatu benda misalnya terkena
gesekan dot yang terlalu keras. Kejadian luka pada gusi ini berhubungan juga
dengan gigi bayi yang mulai tumbuh sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada
bayi. Gesekan – gesekan benda yang agak keras dan yang terbuat dari karet yang
keras dapat menimbulkan sariawan pada anak.
c. Zat Kimia
Pemakaian obat-obatan yang terlalu lama
seperti bayi yang mendapatkan obat untuk meneyembuhkan vlek pada paru-paru. Zat
kimia yang terkandung didalam obat bersifat asam. Bila tersisa dimulut bayi
dapat memicu timbulnya bakteri sehingga menyebabkan sariawan (Rukiyah &
Yulianti, 2010, hal 137). Untuk itu, sedapat mungkin, setelah meminumkan obat,
minumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa obat tidak menempel di gusi maupun
dinding mulut.
Jenis Sariawan
1.
Stomatitis Aphtosa, yaitu sariawan
yang terjadi akibat tergigit atau luka akibat benturan dengan benda yang agak
keras misalnya sikat gigi. Bila kemudian kuman masuk dan daya tahan tubuh anak
sedang turun, maka dapat terjadi infeksi, sehingga menimbulkan peradangan dan
menyebabkan nyeri.
2.
Oral trush /
monoliasis, sariawan yang disebabkan jamur candida albican biasanya banyak
dijumpai di lidah. Pada keadaan normal , jamur memang terdapat didalam mulut.
Namun, saat daya tahan tubuh menurun ditambah penggunaan obat yang berlangsung
lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, jamur candida akan tumbuh lebih
banyak lagi.
3.
Stomatitik herfetik, yang
disebabkan virus herpes simpleks dan berlokasi dibagian belakang tenggorokan.
Sariawan ditenggorokan biasanya langsung terjadi jika ada virus yang sedang
mewabah dan pada saat itu daya tahan tubuh menurun.
Gejala
Oral Trush
Pada
umumnya para orang tua kurang memperhatikan keadaan ini, sebab anak belum dapat
menggungkapkan perasaannya dengan baik. Adapun tanda dan gejala yang biasa
ditimbulkan adalah :
·
Umumnya suhu badan meningkat hingga 40 derajat
·
Anak banyak mengeluarkan air liur lebih dari
biasanya.
·
Anak akan rewel dan gelisah.
·
Tidak mau makan, tidak mau minum susu maupun
menyusui.
·
Jika mulut anak dibuka maka akan terlihat bercak
putih kekuningan di sekitar mulut bayi bila dihilangkan akan mudah berdarah
·
Mulut anak akan berbau akibat kuman atau jamur
yang ada pada rongga mulut ( dr.Rini Sekartini, SpA, 2010)
Pencegahan
Oral Trush
Ada
beberapa cara untuk menghindari agar oral trush tidak terjadi yakni :
a.
Setiap bayi selesai minum susu/ menyusui berikan
1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang menempel pada mulut
bayi.
b.
Perlengkapan minum bayi seperti botol susu atau
kompeng (fopspeen) dicuci bersih dan diseduh dengan air panas/mendidih
atau direbus jika botol tersebut tahan rebus
c.
Sebaikanya bayi ataupun anak kecil jangan
diberikan kompeng karena akan memicu terjadinya sariawan serta dapat
mempengaruhi bentuk rahang.
d.
Jika bayi menyusui bersihkanlah puting susu ibu
terlebih dahulu
e.
Setelah
meminumkan obat, minumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa obat tidak menempel
di gusi maupun dinding mulut.
f.
Memberikan suplemen/ makanan yang mengandung
vitamin c pada bayi dan anak-anak agar daya tahan tubuh tetap kuat sehingga
dapat melawan kuman-kuman penyebab sariawan.
g.
Cucilah tangan sebelum dan sesudah memberi makan
dan merawat anak.
h.
Gesekan
dot yang berkontur agak kasar dan terbuat dari karet yang keras juga
memungkinkan munculnya sariawan. Jadi sebaiknya gunakan dot yang dibuat dari
bahan lunak dan lentur seperti dari silikon.
i.
Selalulah menjaga kebersihan mulut anak dan
seringlah berikan air matang sehabis makan
Obat
– obatan Mengatasi Oral Trush
Oral
trush dapat diobati dengan memakai obat golongan anti jamur seperti:
a. Pengobatan
awal biasanya dengan suspensi nistatin; pemolesan daerah yang terkena sariawan
( Bherman, 2001, hal 1157)
b. Miconazol; mengandung miconazole 25 mg
per ml, dalam gel bebas gula. Gel ini diberikan ke lesi setelah selesai makan.
c. Gentian
violet 0,5% yang dioleskan pada lidah dan mucosa mulut.
d. Dapat
juga diberikan ampoterisin (fungilin) selama 1 (satu) minggu.
e. Jika
stomatitis masih masih kotor (bernanah) jangan dioleskan dengan gentian
violet karena akan menyebabkan permukaan luka menjadi kering di bagian
bawahnya yang justru akan makin memperparah
f. Anak
yang lebih besar dapat menggunakan obat kumur
Perawatan
yang dilakukan untuk anak nyang mengalami sariawan
Saat
sariawan terjadi maka anak akan mengalami kesulitan pada saat makan dan minum.
Berikut kiat untuk membantu anak mendapatkan asupan yang dibutuhkan:
1.
Atasi sulit makan dengan suapan porsi kecil
perlahan-lahan dengan menggunakan sendok
2.
Ajari anak minum susu dari gelas dengan memakai
sendok atau dengan sedotan karena minum lewat botol akan dapat memperbesar
gesekan sariawan
3.
Berikan makanan yang encer dan lembut agar mudah
ditelan, berikan setelah makanan agak dingin agar tidak memperparah luka
tersebut.
4.
Berikan anak cukup cairan dingin untuk
mengurangi rasa sakit.
5.
Minuman asam misalnya jus jeruk, dan minuman
bersoda sebaiknya jangan diberikan kepada anak sebab minuman ini mengakibatkan
rasa terbakar di mulut
6.
Pastikan untuk selalu memberi minum pada anak
untuk mencegah terjadinya dehidrasi
7.
Jangan mengorek-ngorek mulut anak ( Jitowiyono
& Kritiyanasari, 2010, hal 106).
Referensi
repository.usu.ac.id
0 komentar