Jumat, 12 Agustus 2016

Sariawan (Oral Thrush)

Defenisi
Sariawan atau stomatitis adalah radang pada rongga mulut (bibir dan lidah) yang disebabkan oleh jamur candida albicans / moniliasis dan hygiene (Kristiyanasari, 2010, hal 106).

Oral trush adalah lapisan atau bercak-bercak putih kekuningan yang timbul di lidah yang dikelilingi oleh daerah kemerahan (Rukiyah & Yulianti, 2010, hal 136).
Berdasarkan lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada bibir bagian dalam, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), gusi, langit-langit dalam rongga mulut dan tenggorokan.
Etiologi Oral Thrush
Banyak hal yang mempengaruhi timbulnya sariawan ini namun hal yang mendasari adalah adanya jamur. Oral trush merupakan penyakit yang diakibatkan dengan adanya jamur pada mulut dan saluran kerongkongan. Jamur yang lebih dikenal dengan sebutan Candida albicans. Jamur candida albican yang bersifat saprofit sering dijumpai pada neonatus. Hal ini terjadi karena sisa susu atau ASI tersebut bereaksi dengan unsur-unsur yang terkandung dalam air liur (saliva) dan mikroorganisme yang terdapat pada rongga mulut anak.
Selain itu oral trush juga terjadi karena beberapa hal sebagai berikut :
a.    Makanan/ minuman panas
Saat membuatkan makanan ataupun minuman bagi bayi terlebih dahulu perhatikan suhunya masih panas atau sudah cukup hangat untuk diterima oleh mulut bayi. Sebab mulut bayi belum sekuat mulut orang dewasa. Suhu susu yang masih panas dapat membuat perlukaan pada mulut bayi yang masih lembut.
b.     Traumatik
Mulut anak terluka oleh sesuatu benda misalnya terkena gesekan dot yang terlalu keras. Kejadian luka pada gusi ini berhubungan juga dengan gigi bayi yang mulai tumbuh sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi. Gesekan – gesekan benda yang agak keras dan yang terbuat dari karet yang keras dapat menimbulkan sariawan pada anak.
c.     Zat Kimia
Pemakaian obat-obatan yang terlalu lama seperti bayi yang mendapatkan obat untuk meneyembuhkan vlek pada paru-paru. Zat kimia yang terkandung didalam obat bersifat asam. Bila tersisa dimulut bayi dapat memicu timbulnya bakteri sehingga menyebabkan sariawan (Rukiyah & Yulianti, 2010, hal 137). Untuk itu, sedapat mungkin, setelah meminumkan obat, minumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa obat tidak menempel di gusi maupun dinding mulut.
Jenis Sariawan
1.    Stomatitis Aphtosa, yaitu sariawan yang terjadi akibat tergigit atau luka akibat benturan dengan benda yang agak keras misalnya sikat gigi. Bila kemudian kuman masuk dan daya tahan tubuh anak sedang turun, maka dapat terjadi infeksi, sehingga menimbulkan peradangan dan menyebabkan nyeri.
2.    Oral trush / monoliasis, sariawan yang disebabkan jamur candida albican biasanya banyak dijumpai di lidah. Pada keadaan normal , jamur memang terdapat didalam mulut. Namun, saat daya tahan tubuh menurun ditambah penggunaan obat yang berlangsung lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, jamur candida akan tumbuh lebih banyak lagi.
3.    Stomatitik herfetik, yang disebabkan virus herpes simpleks dan berlokasi dibagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan biasanya langsung terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan pada saat itu daya tahan tubuh menurun.

Gejala Oral Trush
Pada umumnya para orang tua kurang memperhatikan keadaan ini, sebab anak belum dapat menggungkapkan perasaannya dengan baik. Adapun tanda dan gejala yang biasa ditimbulkan adalah :
·         Umumnya suhu badan meningkat hingga 40 derajat
·         Anak banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya.
·         Anak akan rewel dan gelisah.
·         Tidak mau makan, tidak mau minum susu maupun menyusui.
·         Jika mulut anak dibuka maka akan terlihat bercak putih kekuningan di sekitar mulut bayi bila dihilangkan akan mudah berdarah
·         Mulut anak akan berbau akibat kuman atau jamur yang ada pada rongga mulut ( dr.Rini Sekartini, SpA, 2010)
Pencegahan Oral Trush
Ada beberapa cara untuk menghindari agar oral trush tidak terjadi yakni :
a.    Setiap bayi selesai minum susu/ menyusui berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang menempel pada mulut bayi.
b.    Perlengkapan minum bayi seperti botol susu atau kompeng (fopspeen) dicuci bersih dan diseduh dengan air panas/mendidih atau direbus jika botol tersebut tahan rebus
c.     Sebaikanya bayi ataupun anak kecil jangan diberikan kompeng karena akan memicu terjadinya sariawan serta dapat mempengaruhi bentuk rahang.
d.   Jika bayi menyusui bersihkanlah puting susu ibu terlebih dahulu
e.     Setelah meminumkan obat, minumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa obat tidak menempel di gusi maupun dinding mulut.
f.     Memberikan suplemen/ makanan yang mengandung vitamin c pada bayi dan anak-anak agar daya tahan tubuh tetap kuat sehingga dapat melawan kuman-kuman penyebab sariawan.
g.    Cucilah tangan sebelum dan sesudah memberi makan dan merawat anak.
h.     Gesekan dot yang berkontur agak kasar dan terbuat dari karet yang keras juga memungkinkan munculnya sariawan. Jadi sebaiknya gunakan dot yang dibuat dari bahan lunak dan lentur seperti dari silikon.
i.      Selalulah menjaga kebersihan mulut anak dan seringlah berikan air matang sehabis makan

Obat – obatan Mengatasi Oral Trush
Oral trush dapat diobati dengan memakai obat golongan anti jamur seperti:
a.    Pengobatan awal biasanya dengan suspensi nistatin; pemolesan daerah yang terkena sariawan ( Bherman, 2001, hal 1157)
b.     Miconazol; mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel ini diberikan ke lesi setelah selesai makan.
c.    Gentian violet 0,5% yang dioleskan pada lidah dan mucosa mulut.
d.   Dapat juga diberikan ampoterisin (fungilin) selama 1 (satu) minggu.
e.    Jika stomatitis masih masih kotor (bernanah) jangan dioleskan dengan gentian violet karena akan menyebabkan permukaan luka menjadi kering di bagian bawahnya yang justru akan makin memperparah
f.     Anak yang lebih besar dapat menggunakan obat kumur

Perawatan yang dilakukan untuk anak nyang mengalami sariawan
Saat sariawan terjadi maka anak akan mengalami kesulitan pada saat makan dan minum. Berikut kiat untuk membantu anak mendapatkan asupan yang dibutuhkan:
1.         Atasi sulit makan dengan suapan porsi kecil perlahan-lahan dengan menggunakan sendok
2.         Ajari anak minum susu dari gelas dengan memakai sendok atau dengan sedotan karena minum lewat botol akan dapat memperbesar gesekan sariawan
3.         Berikan makanan yang encer dan lembut agar mudah ditelan, berikan setelah makanan agak dingin agar tidak memperparah luka tersebut.
4.         Berikan anak cukup cairan dingin untuk mengurangi rasa sakit.
5.         Minuman asam misalnya jus jeruk, dan minuman bersoda sebaiknya jangan diberikan kepada anak sebab minuman ini mengakibatkan rasa terbakar di mulut
6.         Pastikan untuk selalu memberi minum pada anak untuk mencegah terjadinya dehidrasi
7.         Jangan mengorek-ngorek mulut anak ( Jitowiyono & Kritiyanasari, 2010, hal 106).





Referensi
repository.usu.ac.id


Load disqus comments

0 komentar