Kamis, 21 Juli 2016

Kanker Payudara


Kanker payudara adalah proses proliferasi yang bersifat ganas yang berlaku pada sel epithelial pada duktus dan lobules dari payudara. Keganasan sel epithelial payudara merupakan penyebab kanker yang paling banyak yaitu diperkirakan hampir 33% daripada kejadian kanker pada wanita.
Oleh itu, penatalaksanaan yang baik dan deteksi dini amat berguna dalam menurunkan angka mortalitas akibat penyakit ini. (LippMan, 2008).

Faktor Resiko
1)        Umur
Semakin bertambahnya umur meningkatkan risiko kanker payudara. Wanita paling sering terserang kanker payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat terserang kanker payudara, namun risikonya lebih rendah dibandingkan wanita di atas 40 tahun
2)        Menarche Usia Dini
Risiko terjadinya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum umur 12 tahun. Umur menstruasi yang lebih awal berhubungan dengan lamanya paparan hormon estrogen dan progesteron pada wanita yang berpengaruh terhadap proses proliferasi jaringan termasuk jaringan payudara.
3)        Menopause Usia Lanjut
Menopause setelah usia 55 tahun meningkatkan risiko untuk mengalami kanker payudara.sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis 21 Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause
4)        Riwayat Keluarga
Terdapat peningkatan risiko menderita kanker payudara pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara.tertentu. Apabila terdapat BRCA 1 (Breast Cancer 1) dan BRCA 2 (Breast Cancer 2), yaitu suatu kerentanan terhadap kanker payudara, untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. 10% kanker payudara bersifat familial. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen gen probabilitas
5)        Riwayat Penyakit Payudara Jinak
Wanita yang menderita kelainan ploriferatif pada payudara memiliki peningkatan risiko untuk mengalami kanker payudara.
Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis di dasarkan atas:
a.       Wawancara dengan pengajuan pertanyaan umum dan terarah sehubungan dengan kanker payudara.  
b.      Pemeriksaan klinis payudara untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. Pemerikasaan payudara dilakukan saat ± 1 minggu dari hari terakhir menstruasi. Penderita diperiksa dengan badan bagian atas terbuka dan posisi badan tegak.
c.        Insfeksi untuk melihat simetri payudara kanan dan kiri,kelainan papila, letak dan bentuk, retraksi puting susu, kelainan kulit, tanda radang, dan ulserasi. Dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat keatas untuk melihat ada tidaknya bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal.
d.      Palpasi dan pemeriksaan kelenjar getah bening regional atau aksila.
Diagnosis Pasti
Diagnosis pasti hanya ditegakan dengan pemeriksaan histopatologis. Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan berbagai cara, yaitu:
a.      Biopsi aspirasi (fine needle biopsy)
b.       Needle core biopsy dengan jarum Silverman
c.        Excisional biopsy dan pemeriksaan potong beku waktu operasi

Pemeriksaan Penunjang
Ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk menuju diagnosis pasti suatu kanker payudara, yaitu:
a.        Termografi yaitu suatu cara yang menggunakan sinar infra red.
b.       Mammografi yaitu pemeriksaan dengan metode radiologis sinar x yang diradiasikan pada payudara. Kelebihan mammografi adalah kemampuannya mendeteksi tumor yang belum teraba (radius 0,5 cm) sekalipun masih dalam stadium dini.
c.       Ultrasonografi, metode ini dapat membedakan lesi/tumor yang solid dan kistik, dan hanya dapat membuat diagnosis dugaan berdasarkan pemantulan gelombang suara.
d.      Scintimammografi adalah teknik pemeriksaan radionuklir dengan menggunakan radioisotop.



Referensi

Repository.usu.ac.id diakses pada 14 Juli 2014
Load disqus comments

0 komentar