Jumat, 12 Agustus 2016

Kista Ovarium

Pengertian
Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik dan non neoplastik. (Wiknjosastro, 2005). Ovarium merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama, sehingga mempunyai dampak kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi.
Ovarium terletak antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovari propium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infudibulo-pelvikum.Fungsinya sebagai tempat folikel, menghasilkan dan mensekresi estrogen dan progesteron. Fungsi ovarium dapat terganggu oleh penyakit akut dan kronis. Salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah kista ovarium. (Tambayong, 2002) Ovarektomi adalah tindakan operatif untuk dilakukan pengangkatan ovarium. (Wiknjosastro, 2005)
Patofisiologi
1.    Akibat pertumbuhan,
Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan perut. Tekanan terhadap alat – alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya tumor atau posisinya dalam perut. Apabila tumor mendesak kandung kemih dan dapat menimbulkan gangguan miksi, sedangkan kista yang lebih besar tetapi terletak bebas di rongga perut kadang – kadang hanya menimbulkan rasa berat dalam perut serta dapat juga mengakibatkan obstipasi edema pada tungkai.
2.    Akibat aktivitas hormonal
Tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu sendiri mengeluarkan hormon.
3.    Akibat Komplikasi
a.    Perdarahan ke dalam kista
Biasanya terjadi sedikit – sedikit sehingga berangsur – angsur menyebabkan pembesaran luka dan hanya menimbulkan gejala – gejala klinik yang minimal. Akan tetapi kalau perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan nyeri di perut.
b.    Putaran Tangkai
Terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau lebih. Adanya putaran tangkai menimbulkan tarikan melalui ligamentum infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietal dan ini menimbulkan rasa sakit.
c.    Infeksi pada tumor
Terjadi jika di dekat tumor ada sumber kuman pathogen. Kista dermoid cenderung mengalami peradangan disusul penanahan.
d.   Robek dinding Kista
Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering pada saat persetubuhan. Jika robekan kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka perdarahan bebas berlangsung ke uteruske dalam rongga peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda – tanda abdomen akut.
e.    Perubahan keganasan
Setelah tumor diangkat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis yang seksama terhadap kemungkinn perubahan keganasan. Adanya asites dalam hal ini mencurigakan. (Wiknjosastro,2005). Kista dermoid adalah tumor yang diduga berasal dari bagian ovum yang normalnya menghilang saat maturasi. Asalnya tidak teridentifikasi dan terdiri atas sel – sel embrional yang tidak berdiferensiasi. Kista ini tumbuh dengan lambat dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental, berwarna kuning, yang timbul dari lapisan kulit. Kista dermoid hanya merupakan satu tipe lesi yang dapat terjadi. Banyak tipe lainnya dapat terjadi dan pengobatannya tergantung pada tipenya. (Smeltzer and Bare, 2001)
Manifestasi Klinis
Kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarium tidak memiliki gejala. Namun kadang – kadang kista dapat menyebabkan beberapa masalah seperti :
1.      Bermasalah dalam pengeluaran urin secara komplit
2.      Nyeri selama hubungan seksual
3.      Masa di perut bagian bawah dan biasanya bagian – bagian organ tubuh lainnya sudah terkena.
4.      Nyeri hebat saat menstruasi dan gangguan siklus menstruasi
5.      Wanita post monopouse : nyeri pada daerah pelvik, disuria, konstipasi atau diare, obstruksi usus dan asietas.



Pemeriksaan Penunjang
1.      Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.
2.      Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3.      Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat gigi dalam tumor.
4.       Parasentesis
Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna menentukan sebab asites. Perlu diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mencemari cavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk (Wiknjosastro, 2005).












Referensi :

Jtptunimus-gdl-ikamerdeka-6733-2-babii.pdf
Load disqus comments

0 komentar