Karbohidrat merupakan molekul organik yang paling
berlimpah di alam. Memiliki fungsi yang sangat luas, termasuk menyediakan
sejumlah energi yang bermakna dalam makanan untuk sebagian besar organisme,
berperan sebagai cadangan energi di dalam tubuh, berfungsi sebagai komponen
membran sel yang menjadi perantara beberapa bentuk hubungan antar sel.
Karbohidrat juga berperan sebagai sebagai kerangka struktural di berbagai
organisme, termasuk di dinding sel, eksoskeleton pada berbagai serangga, dan
serat selulosa pada tumbuhan. Rumus empiris untuk bebagai karbohidrat sederhana
adalah (CH2O)n3 pada n ≥ 3, disebut dengan nama hidrat arang.
Ada beberapa pengujian yang dapat dilakukan unuk
mengetahui ada tidaknya karbohidrat pada suatu zat, diantaranya :
1.
Pengujian Fehling
Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan reagen Fehling yang mengandung ion Cu2+. Ion
ini akan tereduksi menjadi Cu+ dan membentuk endapan warna merah dari Cu2O.
Untuk membentuk endapan ini perlu dilakukan pemanasan pada reaksinya. Warna
endapan dapat berubah dari merah menjadi kuning atau hijau.
2.
Pengujian Benedict
Pengujian
ini digunakan untuk mengetahui adanya pereduksi gula. Benedict dapat juga digunakan untuk
mengetahui adanya aldehid dan alpha-hidroksi-keton, termasuk yang terjadi pada
keton-keton tertentu. Pengujian ini dapat dilakukan pada semua jenis
monosakarida dan beberapa disakarida, termasuk laktosa dan maltosa.
3.
Pengujian Iodium
Membentuk
warna biru, hitam atau abu-abu kompleks pada polisakarida dan digunakan untuk
menguji adanya polisakarida pada suatu zat.
4.
Pengujian Molisch
Digunakan
untuk menguji keberadaan karbohidrat dengan cara dehidrasi karbohidrat oleh H2SO4
untuk menghasilkan aldehid yang memekat bersama dua molekul fenol (umumnya
α-naphthol, yang menghasilkan senyawa yang berwarna merah atau ungu)
0 komentar